Imam Abu Hanifah (Hanafi)

Nama asli beliau adalah An-Nu'man bin Zauthi At-Taimi Al-Kufi, lahir pada tahun 80 Hijriyah di kota Kufah. Diberi julukan Abu Hanifah karena dia selalu membawa tinta yang dalam bahasa Irak disebut Hanifah.

Ada yang mengatakan bahwa beliau masih termasuk kalangan tabi'in, karena sempat melihat sahabat Rasulullah Anas bin Malik.

Ulama yang berwajah tampan ini mempunyai keutamaan yang sangat berlimpah. Fudhoil bin Iyadh berkata, "Abu Hanifah adalah seorang yang ahli fikih dan terkenal dengan keilmuannya itu. Selain itu, ia juga masyhur dengan kewara'annya (kehati-hatian terhadap yang haram dan syubhat), banyak harta, sangat memuliakan dan menghormati orang-orang di sekitarnya, sabar dalam menuntut ilmu siang dan malam, banyak bangun malam, tidak banyak bicara kecuali menjelaskan tentang halal dan haram. Sangat piawai dalam menjelaskan hukum kebenaran dan tidak suka dengan harta penguasa."

Yahya bin Mu'in berkata, "Aku mendengar Yahya Al-Qaththan berkata, "Kami berbincang-bincang dengan Abu Hanifah dan kami banyak mendengar darinya. Jika aku memandanganya, aku tahu bahwa wajahnya itu adalah orang yang takut kepada Allah."

Pakar Bidang Fikih

Ulama besar dalam bidang Hadits, Ibnu Al-Mubarok berkata, "Abu Hanifah adalah orang yang paling paham (tentang fikih)

Ulama lain, Al-A'masy pernah ditanya tentang suatu masalah. Maka dia berkata, "Abu Hanifah sebenarnya lebih pantas (untuk menjawab), aku yakin dia diberkahi perbuatannya."

Kepakaran beliau dalam bidang fikih sungguh luar biasa, sampai-sampai ada yang mengatakan, "kalaulah ilmu Abu Hanifah ditimbang dengan ilmu orang-orang pada masanya, pasti ilmunya lebih banyak dari mereka."

Ibadahnya

Kesungguhannya dalam beribadah dapat kita ketahui dari wudhu beliau, yang selama 40 tahun ia melakukan sholat dan Isya dan Shubuh hanya dengan satu wudhu. Artinya, beliau tidak melakukan yang membatalkan wudhu sejak waktu Isya sampai Shubuh.

Dalam berinfak, Al Mutsanna bin Raja' berkata, "Abu Hanifah telah benar-benar bersumpah kepada Allah untuk bershodaqoh dengan uang dinar (uang emas), yaitu jika dia membelanjakan sejumlah uang untuk keluarganya, maka dia akan bershodaqoh dengan jumlah uang yang sama."

Ummu Walad pernah berkata tentang beliau, "selama yang aku tahu dia belum pernah tidur menggunakan bantal di atas ranjang. Dia hanya tidur pada waktu antara Dzuhur dan Ashar di musim panas, dan awal malam di masjid pada musim dingin."

Sufyan bin Uyainah berkata, "Tidak seorang pun orang yang datang ke Makkah yang lebih banyak sholatnya pada masa kami dari Abu Hanifah."

Bahkan Abu Hanifah juga dipanggil dengan nama Al-Watid (orang yang kuat) karena banyaknya sholat yang ia lakukan."

Cobaan disebabkan kewara'an

Seorang pejabat pemerintahan khalifah Marwan yang bernama Ibnu Hubairah pernah mencambuk Imam Abu Hanifah sebanyak 110 cambukan dengan cemeti. Hal itu dikarenakan beliau dipaksa untuk menjabat sebagai hakim, tapi ia menolaknya.

Bahkan ketika pemerintahan berganti ke tangan Al-Manshur, khalifah sendiri yang meminta Abu Hanifah untuk menjabat sebagai hakim. Walaupun itu hanya konspirasi sang khalifah, beliau juga menolaknya. Dan karena keteguhan beliau, akhirnya ia pun dijebloskan ke dalam penjara di kota Baghdad, dan itu berlangsung sampai beliau meninggal dunia.

Imam Adz-Dzahabi dalam kitab Al-'Ibar menjelaskan bahwa terbunuhnya beliau akibat perbuatan Khalifah Al-Manshur yang memberi minuman beracun kepada Abu Hanifah.

Bahkan ada yang mengatakan racun yang dicampur dalam air semangkuk tersebut diminumkan paksa ke dalam mulutnya, hingga akhirnya beliau meninggal dunia.

Namun subhanallah, walaupun peristiwa itu terjadi dihadapan khalifah sendiri. Ada sebuah riwayat shahih yang mengatakan, bahwa ketika racun bereaksi hebat dan Abu Hanifah merasa kematian telah dekat, maka beliau bersujud hingga akhirnya ruhnya keluar sedangkan ia dalam keadaan bersujud.

Semoga Allah memberikan rahmat-Nya yang luas kepadanya.

Pahlawan Bertopeng ?

Panas terik dan udara yang gersang tidak terlalu dirasa, ketika pasukan Islam sedang berhadap-hadapan dengan pasukan kafir Romawi. Rasa tenang dan tegang pun hadir silih berganti. Akankah kemenangan berpihak pada kaum muslimin, atau malah direbut musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak dan dilengkapi persenjataan yang jauh lebih lengkap dan canggih.

Walau sudah terbiasa dengan keadaan yang demikian, tetap saja ketegangan menghantui kubu pasukan Islam. Kepasarahan kepada Allah-lah yang dapat mengusir rasa takut yang kadang datang menyelimuti ketegangan.

Perang tanding satu lawan satu pun dimulai, sebagai tradisi global saat itu untuk mengawali peperangan.

Majulah satu tentara kafir yang langsung disambut seorang mujahid. Kedua pedang pun dihujamkan, berbagai macam jurus diaksikan, tusukan dan ayunan sama-sama dilancarkan, hingga sang mujahid roboh bercucuran darah yang tak lama berselang ia pun menemui cita-citanya, syahid Insya Allah.

Dengan congkak dan angkuhnya si tentara kafir tertawa riang, diiringi dengan sorak-sorai pasukan di belakangnya. Maka majulah mujahid kedua, tanpa merasa takut akan mengalami hal yang sama seperti saudaranya, dia langsung melompat dan menerjang. Dengan sigap, si kafir menyambutnya dengan tangkisan dan sabetan. Gemerincing suara pedang yang mengiringi kilatannya pun kembali terdengar, dan pun terhenti setelah tentara romawi tadi, yang memang ahli bertarung, dapat merobohkan mujahid kedua.

Kesombongan musuhpun bertambah, terlebih ketika jago mereka itu dapat mengalahkan mujahid berikutnya. Tiga, empat sampai enam mujahid mampu ia robohkan.

Dan ketika ia menantang mujahid selanjutnya, pasukan Islam hanya terdiam. Menunggu seorang mujahid pahlawan yang kiranya mampu mengalahkan si petarung musuh, yang mungkin berpangkat tinggi. Lama terdiam, semakin membuat keangkuhan musuh menjadi-jadi.

Hingga keluarlah sang pahlawan dari arah yang tidak diketahui. Dengan gagah menunggang kudanya, dan mengangkat pedang terhunus. Hanyasaja, selendang penutup wajah yang ia kenakan membuat kedua pasukan heran dan bertanya-tanya, siapa wajah di balik selendang.

Ia pun turun dari kudanya, dan langsung disambut serangan lawan. Dengan gesit ia mengelak, lalu berbalik menyerang layaknya elang menerjang ular. Jurus-jurus ahli nan hebat pun kembali menjadi tontonan. Keduanya bertarung dengan begitu serunya, sorak-sorai kembali terdengar.

Kehebatan dua petarung itu mengundang decak kagum kedua pasukan.

Hingga berpekiklah kaum muslimin, ALLAHU AKBAR, saat sang mujahid merobohkan musuh yang langsung tewas terkapar. Perjuangannya membuahkan hasil. Tapi selang beberapa saat, ia langsung diterjang musuh berikutnya, yang tidak seberapa jago dari yang pertama. Hingga dengan mudah sang mujahid kembali menebas kepala musuh.

Dengan gagah dan masih bertutup kepala, ia menantang petarung selanjutnya. Maka yang ketiga pun datang, tanpa basa-basi menyerang sang mujahid. Tapi masih tak sebanding, maka robohlah ia. Dan hebatnya, yang demikian berlaku pada petarung yang keempat, kelima bahkan keenam. Hingga keadaan berbalik. Tak seorang musuhpun yang berani meladeni tantangannya.

Akhirnya sang mujahid kembali menunggangi kudanya yang sejak tadi setia menunggu. Dengan cepat ia berpacu, meninggalkan sesaat kedua pasukan yang masih saling berhadapan. Ia tak ingin ada yang tahu siapa dia. Karena Ridho dan Wajah Allah saja yang ia citakan.

Walau ternyata ada mujahid lain yang mengekornya dari belakang, mengawasinya secara diam-diam. Sampai tahulah ia bahwa sang pahlawan bertutup wajah tadi adalah Abdulloh ibnu Mubaarok.

Diadopsi dari kitab Aina Nahnu Min Akhlaqis Salaf.

Sebuah Renungan Untuk Menggapai Kemenangan.

1 SYAWAL 1430 H

Hadirin Jamaah 'Iedul Fitri Rohimakumullah

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah, yang telah mensyariatkan shoum kepada para hamba-hambaNya, agar jiwa mereka suci dari dosa. Yang telah memanjangkan umur sehingga kita dapat menuntaskan ibadah shoum di bulan Romadhon tahun ini. Kita berdoa kepada Allah, agar berkenan menerima semua amal ibadah kita selama bulan Romadhon.

Sholawat teriring salam semoga selalu tercurahkan kepada sosok yang sangat dan selalu kita cintai, Nabi Muhammad beserta kelurga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Saya berwasiat kepada saya pribadi dan hadirin sekalian marilah kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah. Dan marilah kita jadikan Romadhon yang baru saja berlalu sebagai bulan latihan. Untuk menyongsong waktu-waktu berikutnya dengan kualitas dan kuantitas ibadah yang lebih baik.

Hadirin Jamaah 'Iedul Fitri Rohimakumullah

Hari ini kita merayakan hari kemenangan dan kebahagiaan setelah melewati masa-masa ibadah Romadhon. Maka hebatkanlah kemenangan dan kebahagiaan ini dengan menjadikan moment Iedul Fitri sebagai starting up untuk meneruskan segala aktifitas ibadah yang telah kita biasakan di bulan Romadhon.

Sholat 5 waktu yang kemarin kita terbiasa melaksanakannya dengan berjamaah di masjid, maka kita teruskan untuk tetap melaksanakannya setelah Romadhon.

Shoum, yang sebulan penuh kita lalui dapat kita teruskan dengan shoum-shoum sunnah. Di antaranya adalah shoum Syawal. Rasulullah bersabda :

من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر

"Barangsiapa yang melaksakan shoum di bulan Romadhon

Kemudian melanjutkan dengan shoum enam hari di bulan Syawal

maka dia seperti melaksanakan shoum selama satu tahun."

Juga berbagai macam ibadah lainnya, seperti shodaqoh, tilawatil quran, dzikir, saling memafkan, dan lain sebagainya. Berikanlah kemuliaan pada diri kita untuk melanjutkan segala aktifitas tersebut di bulan-bulan setelah Romadhon.

Hadirin Jamaah 'Iedul Fitri Rohimakumullah

Berbicara tentang kemenangan, tentunya mengingatkan kita kembali pada kejayaan Islam di masa-masa keemasannya. Dimana, Islam dan kaum muslimin begitu berjaya di segala bidang. Politik, ekonomi, budaya ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.

Cukuplah ilmu pengetahuan yang berkembang pesat menjadi bukti nyata akan kehebatan Islam. Al Quran, yang menjadi sumber segala disiplin ilmu membuat peradaban kaum muslimin jauh lebih unggul dibandingkan dunia barat selama lebih dari 1200 tahun.

Simaklah ayat berikut ini :

$oYù=yèy_ur z`ÏB Ïä!$yJø9$# ¨@ä. >äóÓx« @cÓyr ( Ÿxsùr& tbqãZÏB÷sムÇÌÉÈ

"dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup".

QS. Al Anbiya : 30

Sekilas, mungkin kita bingung. Bukankah kebutuhan pokok semua makhluk yang hidup di bumi adalah udara, lalu kenapa dikatakan air.

Jawabannya dapat kita temukan ketika melihat kaum ibu memasak air di dapur. Reaksi kimia air atau H2O jika dididihkan akan mengasilkan uap O2 atau udara. Nah udara itulah yang menyebar untuk dikonsumsi makhluk hidup. Tentunya kalau jumlah air yang kita hitung adalah air laut yang dididihkan matahari. Bukan hanya yang dimasak kaum ibu tadi.

Masih ingat dengan pesawat Apolo11 dan Chalenger buatan amerika yang pernah menembus langit ? atau pesawat Lunik dan Soyuz milik Uni Soviet? Begitu besar perhatian dan keinginan para ilmuwan sehingga usaha mereka berhasil untuk mengimbangi gaya gravitasi bumi. Dan ternyata kekuatan nukirlah yang berperan. Besarnya kekuatan nuklir yang dibutuhkan melebihi daya ledak nuklir bom atom yang dijatuhkan di Hirosyma dan Nagasaki. Ledakan nuklir tersebut dilakukan berkali-kali untuk dapat mendorong pesawat super canggih tersebut menuju ke ruang angkasa.

Dan subhanallah, konsep yang dipakai para ilmuwan setelah melakukan penelitian sekian lamanya ternyata sudah dibicarakan AL Quran berabad-abad sebelum para ilmuwan itu lahir.

uŽ|³÷èyJ»tƒ Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ÈbÎ) öNçF÷èsÜtGó$# br& (#räàÿZs? ô`ÏB Í$sÜø%r& ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur (#räàÿR$$sù 4 Ÿw šcräàÿZs? žwÎ) 9`»sÜù=Ý¡Î0 ÇÌÌÈ

Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan yang besar. (Ar-Rahman 33).

Masih banyak lagi hasil penelitian ilmu pengetahuan yang ternyata, Islam, jauh sebelum para pakar barat menemukan penemuan-penemuan hebat mereka, Islam sudah lebih dulu mengenal. Dan tidak jarang para pakar barat tadi sesungguhnya hanya mencontek atau merujuk kepada ilmuwan Islam. Seperti

1. Al-Khowarizmi atau disebut Alqoritma, matematikawan ulung pertama di dunia

2. Ibnu Sina atau Avicenna

3. Ibnu Rusyd

4. Jabir ibnu Hayyan atau Geber

5. Abu Qosim atau Abucasisi

6. Dll

Bahkan dalam ilmu politik dan pemerintahan sekalipun, kalangan barat pun harus mengekor konsep kaum muslimin.

Bukankah konsep pemerintahan yang dianut Barat juga Indonesia selama ini adalah rumusan yang dibuat Montesqui (1755)?, bahwa rumusan pemerintahan yang baik adalah yang terdiri dari :

1. Legislatif (mempunyai kekuasaan membuat undang-undang)

2. Eksekutif (Mempunyai kekuasaan melaksanakan undang-undang)

3. Yudikatfi( Mempunyai kekuasaan pengadilan )

Atau mungkin rumusan pemikir barat lain yang berbeda dari sisi linguistik, seperti John Locke (1704), Van Vollen Hoven dan Lemaire. Dengan konsepnya, legislatif, eksekutif, federatif, regeling, bestur dsb.

Dan sekali lagi, subhanallah, ternyata semua konsep pemerintahan buatan mereka seolah-olah konsep yang basi. Karena Islam, berabad-abad sebelumnya sudah membuat rumusan pemerintahan yang begitu hebat . adapun konsep barat tadi seakan hanya mengikuti.

Sejak para khulafaur-rasyidun menggantikan Rasulullah, mereka membuat konsep pemisahan tugas pemerintahan. Mereka menyebutnya dengan :

1. Ulil Amri (Pelaksana Syariah atau undang-undang)

2. Majelis Syura (Dewan permusyawaratan)

3. Ahlul Halli wal Aqdi (Dewan Pertimbangan)

4. Qadhi Syuraih (Dewan peradilan)

Hanyasaja perbedaannya, Undang-undang yang diterapkan pemerintahan Islam adalah udang-undang yang tiada duanya, yaitu undang-undang buatan Allah, sedangkan undang-undang yang dibuat barat yang juga diterapkan di Negeri yang kita cintai ini adalah Undang-undang Made ini Manusia. Dan sungguh, buatan manusia tentu tidak akan bisa dibandingkan dan disandingkan dengan karya Allah.

Hadirin Jamaah 'Iedul Fitri Rohimakumullah

Masih banyak lagi bukti yang menunjukkan bahwa Islam memang betul-betul jaya. kita belum membahas bagaimana kekuasaan kaum muslimiin dapat mencapai sepertiga dunia. Melebihi kekuasaan Imperium kekaisaran Romawi dan Persia yang begitu melegenda. Dan dalam waktu yang relatif singkat, Islam dan kaum muslimin dapat meruntuhkan dua imperium yang super power tersebut.

Dari segi ekonomi, sejarah mencatat bahwa romawi dan eropa bahkan Rusia pun harus membayar pajak ke pemerintahan Islam. Tentu dikarenakan ketundukkan mereka.

Hadirin Jamaah 'Iedul Fitri Rohimakumullah

Selanjutnya, tidakkah timbul sifat kritis dalam diri kita untuk mencari tahu, mengapa kejayaan yang sebegitu hebatnya, saat ini seolah-olah hanya sebuah dongeng atau cerita khayalan belaka. Karena melihat realita yang ada jauh dari yang diceritakan sejarah.

Sejatinya, kehidupan kaum muslimin saat ini secara global internasional sudah sangat memprihatinkan. Penghinaan, penjajahan, perampasan bahkan pembantaian terhadap kaum muslimin dilakukan di mana-mana. Di Palestina, Irak, Afganistan, Checnya, Thailand, Kashmir. Dengan dalih pemberantasan terorisme, mereka membantai sipil-sipil muslim yang tidak mengerti apa-apa. Dan hampir semua operasi yang dilaksanakan untuk membombardir kelompok yang mereka buru, ternyata selalu salah sasaran. Kabar buruk tentang kesusahan saudara-saudara kita tidak mungkin dapat kita terima dengan valid. Karena berita yang kita terima dari hampir semua media selain internet sangat jauh berbeda dengan kenyataan yang ada.

Belum lagi penghinaan terhadap Rasulullah dan Al Quran, dengan beredarnya gambar-gambar atau klip-klip yang begitu menghinakan.

Lalu apa yang bisa kita lakukan? apa yang bisa kita perbuat? Kita di Negeri yang relatif damai ini hanya bisa membantu saudara-saudara kita dengan cara-cara kurang efektif, walaupun tetap harus dilakukan. Bantuan kemanusian dan doa saja yang mungkin bisa kita upayakan, itupun kalau semua peduli dan memperhatikan.

Tidak sadarkah kita, bahwa posisi kita saat ini sudah sama, mirip dan persis seperti janji Rasulullah.

يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ

Hampir-hampir sekian banyak komunitas mengerumuni kalian layaknya orang-orang yang berkumpul mengurumuni hidangan di meja makan.(artinya siap memangsa dan menghabisi). Seseorang bertanya : apakah jumlah kita pada saat kejadian itu sedikit wahai Rasulullah? Beliau menjawab, (tidak) bahkan ketika itu jumlah kalian banyak. Akan tetapi laksana buih di lautan (terombang-ambing).

Mengapa ? Rasulullah menlanjutkan seraya mewanti-wanti

َلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ

Allah akan mencabut dari dada musuh kalian rasa getar (takut) terhadap kalian. Dan Allah mencampakkan ke dalam hati kalian penyakit Wahn.

Dan apakah Wahn yang menjadi biang kemunduran Islam itu ?

حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

Cinta dunia dan takut mati

I. Cinta dunia

Hadirin Jamaah 'Iedul Fitri Rohimakumullah

Salah persepsi, itulah kalimat pertama yang mungkin patut diucapkan. Melihat fenomena phobia yang ada di masyarakat, ketika mendengar nasihat untuk tidak cinta dunia, atau ada kata lain yang tak kalah membuat sebagian kita terkesan bosan medengarnya. Yaitu zuhud terhadap dunia

Tentunya suatu kesalahan jika yang dipahami bahwa Islam adalah dien yang hanya mengajarkan penganutnya untuk tidak mencari kebahagiaan atau bekal di dunia, atau menelantarkan keluarga dengan enggan untuk mencari nafkah, atau bermalas-malasan dari bekerja dengan dalih zuhud dan tawakkal.

Sungguh keliru, karena justru Islam mengajarkan sebaliknya. Rasulullah sangat menyukai laki-laki yang mendapatkan nafkah dari hasil kerja tangannya sendiri. Dan beliaupun beserta para sahabatnya juga demikian.

Imam Ahmad bin Hanbal pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang hanya berada di masjid, tidak mau mencari rizki untuk menafkahi dirinya dan keluarganya. Tentunya dengan dalih zuhud dan tawakkal. Maka Sang Imam menjawab, itu adalah perbuatan orang bodoh, karena teladan terbaik dalam masalah zuhud dan tawakkal adalah Rasulullah dan para sahabat. Dan mereka adalah para pekerja keras. Ada yang berdagang, bertani, berkebun, beternak dsb.

Di samping itu, para Nabi dan Rasul pun juga bekerja untuk menafkahi mereka dan keluarganya. Nabi Idris adalah seorang penjahit, Nabi Daud seorang pandai besi, Nabi Ibrahim peternak, Nabi Zakaria berkebun sedangkan Nabi Muhammad, selain pernah menggembala domba, beliau juga berdagang dan memerah susu.

Maka salah persepsi jika dikatakan Islam hanyalah agama yang menyuruh untuk mengurusi akhirat saja.

وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi

Hadirin Jamaah 'Iedul Fitri Rohimakumullah

Yang dipermasalahkan adalah, kegandrungan dalam mengejar dunia yang menyebabkan kerakusan dan ketamakan. Atau over act ketika memburu harta dan jabatan. Karena sikap berlebihan inilah yang akan menyebabkan berbagai macam kesalahan dan kerusakan.

Indikasinya adalah, penghalalan segala cara untuk mengejar yang dicita. Korupsi, suap, jual beli riba, tipu menipu, judi, mengurangi timbangan, menjual atau memproduksi yang dlarang, bahkan kemusyrikan sekalipun.

Perbuatan yang demikian tentunya dihiasi dengan kata-kata yang indah agar dianggap tidak bermasalah. Suap, kadang diganti dengan istilah uang tips, uang pelicin atau komisi yang diberikan sembunyi-sembunyi. Riba dirubah dengan kata-kata yang terkesan indah dan modern, seperti bunga, administrasi, denda dan lain sebagainya. Judi, ditutupi dengan bahasa kuis. Bisa kuis SMS, kuis telepon atau undian berhadiah. Kemusyrikan, dikaburkan dengan adanya ramalan, penerawangan alam ghoib atau ngalap berkah.

Apakah kita mengetahui bahwa yang demikian adalah permainan dan tipu daya syetan, supaya kita terlena sehingga terjebak dalam kubangan dosa. Dan apakah para pelaku mengira bahwa cara yang demikian dapat mengelabui Allah.

Cinta dunia inilah yang dapat menutupi mata sehingga kita tidak bisa memisahkan yang halal dari hal-hal yang haram. Kesalahan Brainwash membuat mainset sebagian kita hanya menganggap bahwa yang disebut barang haram adalah yang dlarang secara dzatnya saja, seperti bangkai, minuman keras, babi dan lain sebagainya. Padahal yang dilarang juga yang ditinjau secara hissiah, atau cara mencari dan mendapatkannya. Sehalal apaun barang, jika mendapatkannya dengan cara yang diharamkan, maka barang tersebut otomatis juga berstatus haram. Celakanya, jika bercokol dalam tubuh akan mempengaruhi jiwa, sehingga diri jadi malas ibadah, kikir bersedekah bahkan akan menjadi pengahalang doa kita untuk dapat dikabulkan.

Rasulullah pernah menceritakan dalam sebuah haditsnya akan adanya seorang laki-laki yang berjalan di tengah padang pasir dengan pakaian sangat lusuh. Kemudian menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ya robbi ya robbi. Tapi ternyata makanan dan minuman yang dikonsumsinya haram, pakaian haram, diberi makanpun dari yang haram, lalu bagaimana doanya dapat dikabulkan ?

Hadirin Jamaah 'Iedul Fitri Rohimakumullah

Hal lain yang dipermasalahkan, kegandruangan terhadap dunia, harta, jabatan dan yang semisalnya dapat membuat manusia rela untuk melalaikan dan menyingkirnya tujuan hidupnya yang haqiqi. Yang dalam hal ini semua kita sudah mengerti. Ibadah untuk menggapai kebahagiaan abadi, selama-lamanya serta tiada henti di negeri akhirat.

Pernahkah kita berfikir, jika untuk mendapatkan satu paket kebahagiaan dan kesuksesan didunia saja, dibutukahan usaha dan kesungguhan yang besar, atau ada yang menyebutnya dengan istilah P7 (pergi pagi pulang petang penghasilan pas-pasan), maka untuk paket kebahagiaan dan kesuksesan akhirat yang jauh kebih besar tentunya juga dituntut usaha dan kesungguhan yang besar.

Tidak takutkah kita bahwa hubbundunya yang demikian akan menjadi investasi buruk di akhirat kelak.

Jika tidak, silahkan lakukan lakukan yang haram dan tinggalkan tujuan hidup haqiqi agar anda dapat merasakan buah zaqum di neraka, atau minuman hamim, air panas yang mencapai puncak didihnya, atau makanan duri yang begitu menghinakan, atau minuman nanah yang sangat menjijikan. Atau anda ingin dioven di pusat-pusat lembah neraka, Saqor, wail, goyy, yang jika gunung dimasukkan ke dalamnya saja akan meleleh, bagaimana dengan manusia. Atau mungkin ingin merasakan dipanggang api yang panasnya berlipat-lipat, yang ketika kulit sudah hangus, diganti dengan kulit yang baru, kemudian dipanggang lagi, diganti dipanggang dan seterusnya. Gak usah lama-lama, cukup puluhan, ratusan atau ribuan tahun.

Tapi cukuplah. Siapapun yang cerdas dan berakal, meski tidak mau hal yang demikian.

II. Takut Mati

Hadirin Jamaah 'Iedul Fitri Rohimakumullah

Selanjutnya adalah karohiyatulmaut yang lebih familier dikenal dengan sebutan takut mati.

Sejatinya, kecerdasan dan keimanan seseorang akan mengajak jiwanya merenung, bahwa karena kematian merupakan suatu kepastian, maka yang dilakukan bukannya lari dan menghindarinya. Tapi menyiapkan perbekalan untuk kehidupan sesudahnya. Plus tanpa menyia-nyiakan waktu dan umur.

Rasulullah bersabda :

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Orang yang cerdas adalah yang selalu mengintrospeksi dirinya, dan senantiasa berbuat untuk kehidupannya setelah kematian, sedankan orang yang lemah akalnya adalah yang selalu menuruti nafsunya tapi selalu berangan-angan kepada Allah

Seorang motivator ulung, Mario Teguh pernah mengatakan suatu ungkapan yang begitu luar biasa. Bahwa ada orang hidup tapi belum mengenal kehidupan. Mereka adalah yang suka menyia-nyiakan diri dan waktunya dengan perkataan yang sebenarnya hanya ekspresi dari kemalasan,

Saya akan belajar dengan giat, kalau uang saku saya ditambah

Saya akan rajin ke sekolah, kalau sudah dibelikan motor

Saya akan serius bekerja, kalau gaji saya naik tiap bulan

Saya akan sunguh-sungguh berwirausaha tapi nanti kalau sudah ada yang ngasih atau minjankan modal

Saya akan menjadi ibu rumah tangga yang lebih baik, kalau uang belanja dilebihkan.

Bagi saya, ada tambahan. Orang yang betul-betul belum mengerti arti kehidupan adalah orang menyia-nyiakan waktu dan hidup dunianya untuk melalaikan kehidupan akhiratnya, sehingga muncullah ucapan :

Saya akan banyak berinfaq, tapi nanti kalau sudah banyak uang

Saya akan konsentrasi sholat, shoum dan semua ibadah kalau hidup sudah mapan.

Dan yang paling mantep :

Saya akan rajin ibadah, tapi nanti kalau usia saya sudah sekian

Saya akan semangat ke masjid, tapi nanti kalau sudah umur sudah akan finishing.

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Munafiquun : 11)

Bagi yang suka internetan, silahkan kunjungi youtube.com, lalu ketiklah di Search Engine-nya, "Death on the field". Maka akan didapatkan sekian banyak olahragawan muda dan belia yang tewas saat bertanding di tengah lapang. Marc Vivien Foe, Miklos Fehrer, Asy-Syuaibi, Omar Shanoun adalah pemain sepakbola yang tewas memilukan saat bertanding. Dan mereka masih sangat muda dan perkasa.

Konon, bersepeda adalah olahraga yang dapat menyehatkan jantung, tapi tidak bagi Jean Claude Misaac, pembalap sepeda yang meninggal dunia di usia muda karena serangan jantung.

Dan masih banyak lagi, profil-profil manusia yang perkasa, hebat mengagumkan tapi wafat di usia yang sangat dini.

Dan tentunya saya tidak memaparkan demikian kalau bukan untuk menegaskan bahwa, jangan tunggu hidup anda berakhir untuk menyiapkan kebahagiaan akhirat anda.

Hadirin Jamaah 'Iedul Fitri Rohimakumullah

Kalau virus wahn sudah menyebar dan menjangkit di tubuh masyarakat muslim, dan jika dunia saja yang diburu-buru serta kematian sudah tidak disiapkan, maka orang-orang yang sangat membenci Islam, dengan sangat mudah akan mencaplok kehidupan dan kejayaan Islam dan kaum muslimin.

Karena bagi orang Islam yang sudah tertular penyakit berbahaya ini, jangankan menghidupkan dan menjayakan Islam, kehidupan Islam dalam dirinya saja sudah redup bahkan padam.

Akhirnya, tidak ada kalimat penutup yang lebih layak selain nasihat, marilah muliakan diri dengan meninggalkan segala hal yang hanya akan menyengsarakan hidup, agar kita pantas mendapatkan segala yang pantas untuk kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Di Dunia kita raih kejayaan Islam, di akhirat kita gapai kebahagian abadi nan haqiqi.

Mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan kasih dan sayangnya kepada kita, sehingga hidayah dapat hinggap dalam hati kita, yang dengannya kita berharap dapat menapaki jalan yang lurus, dapat terhindar dari segala tipu daya syetan, baik syetan jin dan manusia. Dan akhirnya kita limpahkan harapan kita agar Allah berkenan memberikan konsistensi dan ke-istiqomahan, sehingga kita dapat menemui Allah dalam keadaan yang terbaik, yaitu husnul khotimah.

Demikian khutbah yang bisa saya sampaikan, adanya kesalahan dan kekhilafan tentunya suatu yang pasti, karena saya hanyalah manusia biasa. Karena itu, terbukanya pintu maaf dari hadirin sekalian adalah harapan besar yang sangat saya utamakan.